Hakikat Kitabevi Kitaplar APP
Hüseyin Hilmi Işık "rahmatullahi aleyh" mendirikan Toko Buku Işık pada tahun 1966 agar buku "Seâdet-i Ebediyye" dapat dengan mudah dicetak dan didistribusikan, dan kemudian berganti nama menjadi Toko Buku Hakîkat.
Karena relevansi buku "Seâdet-i Ebediyye" dan pertanyaan terus-menerus, dia membuat tambahan baru untuk setiap edisi bukunya dan membuat karya unik setebal 1248 halaman. Karya tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan sebagai "Endless Bliss" dalam enam jilid oleh Hakîkat Publishing House.
Pada tahun-tahun berikutnya, edisi baru buku "Seâdet-i Ebediyye" dan buku-buku berbahasa Arab, Persia, dan Turki lainnya yang ditulis oleh Hüseyin Hilmi Işık "rahmatullahi aleyh" diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa berbeda dan terus diterbitkan oleh toko buku kami .
Hüseyin Hilmi Işık "rahmatullahi aleyh" membuat terjemahan dan kompilasi dari buku-buku paling berharga dan karya berhak cipta, dan dia memelopori penyebaran keyakinan ini dengan menjelaskan keyakinan Ahl al-Sunnah wal Jamaat dalam bahasa yang sederhana. Dia memperkenalkan Islam kepada orang-orang di seluruh dunia, dan menyebarkan ratusan karya Arab dan Persia, yang disetujui dan dipuji oleh ulama Ahl as-Sunnah, ke seluruh dunia melalui Toko Buku Hakîkat. Dia menghidupkan kembali ilmu yang terlupakan dengan menulis ribuan masalah di Seâdet-i Ebediyye dan buku lainnya. Dia menulis panjang lebar fardhu, wâjib, sunnat, dan bahkan mustahab, mengingat hadîth-i-sherîf, "Ketika umatku rusak, hadiah seratus syahid akan diberikan kepada mereka yang menghidupkannya kembali." Dia biasa mengatakan bahwa semua layanan ini adalah karena tabungan dan perlindungan Sayyid Abdulhakîm-i Arvasi dan kecintaannya yang luar biasa dan rasa hormatnya kepada ulama Islam.
Dia tidak akan segan-segan menulis kebenaran dalam buku-bukunya, dia akan berkata, "Hanya Allahu ta'ala yang harus ditakuti," tetapi dia akan sangat berhati-hati untuk tidak menimbulkan perselisihan. Dia sangat teliti dalam mematuhi hukum negara. Dia biasa berkata, "Muslim mengikuti agama, jangan berbuat dosa; patuhi hukum dan jangan melakukan kejahatan." Ia sering membaca hadits-i sherîf "Cinta tanah air itu dari iman".