Gõ Mõ Tụng Kinh APP
Lonceng pemberkahan dan jimat dianggap sebagai dua alat terpenting yang dipilih oleh umat Buddha saat melantunkan dan melafalkan nama Buddha di rumah. Lonceng digunakan dalam upacara dan nyanyian. Bunyi lonceng dianggap sebagai perintah kontrol agar upacara berlangsung ke arah yang benar dan sesuai dengan urutan upacara. Berkat ini, mereka yang datang ke upacara lantunan akan menjadi harmonis, memiliki pikiran paling murni dan selalu fokus pada lantunan.
Selain bel berkat, mu juga merupakan alat yang sangat berarti untuk melantunkan. Cara nyanyian perkusi yang paling standar harus mampu memancarkan suara yang dalam namun memancarkan pandangan suci. Untuk nyanyian, suara bagal akan efektif dalam membantu menjaga ritme yang harmonis dan teratur. Mereka yang berjapa saat mendengar suara ketukan akan membantu pikirannya agar lebih waspada, tidak mengantuk dan liar.
Ini juga salah satu alasan mengapa tubuh dan paruhnya diukir berbentuk ikan, hewan yang tidak memejamkan mata saat tidur. Cara mengetuk saat melantunkan akan membantu massa menjadi lebih bahagia dan gembira. Akibatnya, mereka akan berpikiran tunggal dan memenuhi tugas mereka.